ILMUAN DALAM SEJARAH ISLAM [ AL-KINDI ]

 


Riwayat Hidup Al-Kindi

    Abu Yusuf Ya'qub Al-Kindi , Alkindus lahir di Kufah tahun 801 M, pada masa Khalifah Harun Al-Rasyid (786-809 M) dari Dinasti Bani Abbas (750-1258 M). Berlatar belakang kebudayaan dari tempat tinggalnya yang cenderung mengajarkan ilmu aqliyah membuat beliau lebih mendalami ilmu filsafat dan sains dari pada ilmu yang lainnya. Beliau adalah orang pertama yang mengenalkan filsafat islam yang awalnya diadopsi dari filsafat Yunani. Nama lengkap Al-Kindi adalah Abu Yusuf bin Ishaq bin Ash-Shabah bin Imran bin Al-Asy'ats bin Qais. Nasabnya sampai pada Qahthan berdarah Arab asli. Dia dipanggil dengan Al-Kindi karena dihubungkan dengan kabilahnya, yaitu kabilah Arab Kindah. Dia dijuluki filsuf Arab karena dialah filsuf muslim pertama.

    Pendidikan Al-Kindi dimulai di Kufah. Saat itu ia mempelajari Al-Quran, tata bahasa Arab, kesastraan, ilmu hitung, fiqih, dan teologi. Di samping Basrah, Kufah saat itu merupakan pusat keilmuan dan kebudayaan islam yang cenderung pada studi keilmuan rasional (aqliyah). Tampaknya kondisi dan situasi inilah yang kemudian menggiring Al-Kindi untuk memilih dan mendalami sains dan filsafat pada masa-masa berikutnya. Kemampuannya dalam bidang filsafat dan penemuannya dalam bidang kedokteran serta keahliannya sebagai insinyur telah diakui oleh para ilmuwan lain yang hidup pada masanya. Kejeniusan dan kemampuannya dalam berbagai bidang sempat menjadi sumber kedengkian orang-orang yang dengki dan lemah jiwanya, sehingga hampir saja Al-Kindi dipenjara, dicambuk dan diboikot. Dalam bidang penguasaan bahasa asing, Al-Kindi menguasai dua bahasa, yaitubahasa Yunani dan Suryani. Penguasaannya terhadap berbagai bahasa inilah yang telah membantunya menguasai berbagai macam ilmu dan menjadikannya sangat berpengaruh bagi Khalifah Al-Ma'mun, sehingga dia mengangkatnya sebagai penerjemah buku-buku asing yang dianggap penting.

    Al-Kindi meninggal di Baghdad, tahun 873 M. Menurut Atiyeh, Al-Kindi meninggal dalam kesendirian dan kesunyian, hanya ditemani oleh beberapa orang terdekatnya. Ini adalah ciri khas kematian orang besar yang sudah tidak lagi disukai, tetapi juga sekaligus kematian seorang filsuf besar yang menyukai kesunyian.


Penemuan dan Pemikiran Al-Kindi

  Para penerjemah buku-buku Al-Kindi mengatakan bahwa kumpulan buku-buku yang dikarang olehnya dalam bidang filsafat, logika dan berbagai macam ilmu lainnya, jumlahnya mencapai dua ratus buku. Bahkan Dr. Abdul Ha1im Muntashir mengatakan dalam bukunya "Tarikh Al-Ilm" bahwa buku yang dikarang Al-Kindi mencapai 230 buku. Penemuan-penemuan yang berhasil Al-Kindi temukan selama hidupnya antara lain yaitu:

Penemuan di bidang Astronomi

    Al-Kindi mengamati posisi bintang, planet dan letaknya dari bumi. Dia memperingatkan dampaknya pada bumi, kemungkinan pengukurannya, penentuan pengaruhnya sebagaimana yang terjadi pada fenomena air pasang dan surut yang sangat berkaitan erat dengan posisi bulan.

Al-Kindi menulis 16 buku dan artikel di bidang astronomi. Buku-buku tersebut antara lain: 

  • "Kitab Al-Manazhir Al-Ealakiyyah."
  • "Kitab Mahiyatul Falak."
  • "Kitab Risalah Fi Shifatil Istharlab Bil Handasah."
  • "Ktab RisalahFi Syuruq Al-Kawakib wa Ghurubihabi Al-Handasah."
  • "Kitab Risalah Fi Shina'ati Bathlimous Al-Ealakiyyah."
  • "KtabTanahalarmul'Alam."
  • "Kitab Risalah Fi'Ilalil Audha' An-Nujumiyyah."

 Penemuan di Bidang Ilmu Pengetahuan Alam dan Fisika

    Al-Kindi membuat tesis tentang wama biru langit. Dia menjelaskan bahwa warna biru bukanlah warna langit itu sendiri, melainkan warna dari pantulan cahaya lain yang berasal dari penguapan air dan butir-butir debu yang bergantung di udara. Tesis ini mendekati banyak penafsiran ilmiah yang benar, yang kita ketahui pada masa sekarang.

Penemuan di Bidang Teknik mesin

    Yaitu ilmu mekanik dalam istilah industri dan teknik saat ini, atau ilmu yang secara khusus berhubungan dengan alat-alat, rangkaian, dan menjalankan fungsinya.

Penemuan di Bidang Ilmu kima dan perlogaman

    Dalam penelitiannya di bidang kimia, Al-Kindi telah memberikan kontribusi yang banyak bagi negeri dan warga negaranya. Dia menguasai berbagai macam ilmu kimia, seperti dalam pembuatan parfum, aroma kimia, kimia untuk membuat kaca, warna, danbesi. Dia memiliki sebuah tesis yang berhubungan dengan pembuatan parfum secara kimiawi dan menciptakan berbagai jenis aroma dari parfum itu, seperti pembuatan minyak kasturi (misk).

Penemuan di Bidang Matematika

    Al-Kindi Percaya kepada pendapat para ilmuwan bangsa Yunani yang menjadikan ilmu matematika sebagai pengantar yang paling tepat bagi ilmu filsafat dan logika' Hal ini karena ilmu matematika melatih akal untuk berpikir benar dan teratur. Karya Al-Kindi dalam ilmu matematika mencapai 43 buku. 11 buku diantaranya tentang ilmu hitung dan 32 buku tentang ilmu geometri.

Penemuan di Bidang Musik

    Al-Kindi memiliki tujuh karya tulis dalam bidang musik yang di dalamnya berisi tentang berbagai jenis alat musik, macam-macambiola, neraca musik, dan hubungan antara musik dengan puisi. Buku-buku ini hingga sekarang masih tersimpan di perpustakaan musium Britania. Sebagian peneliti menganggap bahwa bukunya " Risalah Tartib An-Nagham" adalah buku yang ditulis dalam bidang musik tentang tinggi rendahnya melody biola, jauh berabad-abad sebelum ditemukan oleh bangsa Eropa. 

Penemuan di Bidang Ilmu filsafat

    Al-Kindi mendalami filsafat Yunani dan menerjemah sebagian buku-bukunya, menambah dengan keterangan dan komentar yang menunjukkan pada kemampuannya yang sangat besar dalam bidang itu. Kenyataan inilah yang membuat Khalifah Al-Ma'mun memberikan tugas kepadanya untuk menerjemahkan buku-buku karangan Aristoteles. Mengingat penjelasan secara detil tentang peranan Al-Kindi dalam bidang filsafat dan karya-karyanya yang tidak sepenuhnya menjadi fokus utama pembahasan buku ini, maka kami cukup memberitahukan bahwa karya Al-Kindi dalam bidang filsafat berjumlah sebanyak 22 buku.

Penemuan di Bidang Kedokteran dan Farmasi.

    Al-Kindi adalah seorang dokter terkemuka. Dia telah menulis sebanyak 22 bukti di bidang kedokteran dan banyak memisah-misahkan spesialisasi dalam bidang kedokteran yang penting, sebagaimana dia juga telah mendahului penggunaan musik sebagai salah satu alat untuk mengobati beberapa penyakit.

    Al-Kindi menulis banyak karya tentang aritmatika yang mencakup manuskrip tentang angka India, keselarasan angka, garis dan perkalian dengan angka, jumlah relatif, ukuran proporsi dan waktu, dan prosedur numerik. Dia juga menulis tentang ruang dan waktu, yang keduanya dia yakini terbatas, 'membuktikan' pernyataannya dengan paradoks yang tak terbatas. Garro memberikan 'bukti' al-Kindi bahwa keberadaan benda atau magnitudo tak hingga yang sebenarnya menyebabkan kontradiksi dalam. Dalam makalahnya yang lebih baru, Garro merumuskan aksioma informal paradoks al-Kindi tentang ketidakterbatasan dalam istilah modern dan membahas paradoks tersebut baik dari sudut pandang matematis maupun filosofis.

Pemikiran Ilmiah Al-Kindi

    Secara global, fenomena pemikiran ilmiah Al-Kindi dan indikator
 yang menunjukkan pada keistimewaannya adalah sebagai berikut: 
  • Dia termasutk diantara para ilmuwan pertama yang berpedoman pada metode eksprimen sebagai suatu cara untuk menyimpulkan hakekat ilmiah. Dalam hal ini, kami telah memaparkan pengakuan ilmuwan Belanda, De Bour. 
  • Dia mengetahui Peranan ilmtt matematika dalam membangun akal dan melatihnya untuk konsisten dengan kebiasaan berpikir yang benar. Dalam hal itu, dia berkata, "Filsafat tidak dapat diperoleh kecuali dengan menguasai ilmu matematika.
  • Perhatiannya dalam bidang kimia terbatas pada manfaatnya secara ilmiah, yaitu pada bidang industri dan pengobatan. Dia menolak pemanfaatannya sebagai cara untuk merubah logam yang murah menjadi emas. Menuruttnya, pekerjaan seperti ini hanya membuang waktu para ilmuwan pada sesttatu yang tidak banyak manfaatnya.

Sebagian besar karya al-Kindi masih harus dipelajari secara dekat atau baru-baru ini menjadi sasaran penelitian ilmiah. Misalnya komentar al-Kindi tentang Archimedes 'Pengukuran lingkaran hanya mendapat perhatian yang cermat baru-baru ini setelah publikasi 1993 oleh Rashed.






References

I Garro. (1994). The paradox of the infinite by al-Kindi. J. Hist. Arabic.

Jaudah, M. G. (n.d.). 147 Ilmuan Terkemuka Dalam Sejarah Islam. buku islam utama.

Komariyah, A. (2019). BIOGRAFI DAN PERSPEKTIF AL-KINDI TENTANG EPISTEMOLOGI. ACADEMICA.

Robertson, J. J. (1999). Abu Yusuf Yaqub ibn Ishaq al-Sabbah Al-Kindi.

 

Komentar